Jumat, 21 November 2014
On 05.37 by Unknown No comments
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya. Namun , softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal dan inter personal. Yang dimaksud softskill personal adalah kemampuan yang di manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri. Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di kategorikan sebagai softskill personal. Kemudian yang dimaksud softskill inter personal adalah kemampuan yg dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang lain. Contohnya, kita mampu ber hubungan atau ber interaksi dengan orang lain, bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain. Nah, softskill juga harus di iringi dengan hardskill, karena kita hidup tidak boleh hanya mempunyai softskill yang berkualitas saja, tapi hardskill kita perlu diperhatikan. Dengan memiliki hardskill yang baik, kita bisa menjadi manusia yang berkualitas. Misalnya, kita di sekolahkan oleh orang tua kita, kita akan memiliki ilmu pengetahuan, nah ilmu tersebut akan kita gunakan dalam kehidupan kita nanti, oleh karena itu, hardskill dan softskill yang seimbang dapat menumbuhkan jiwa/pribadi yang berkualitas.
Teori
Softskill
Softskill
adalah kemampuan dalam diri seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan
kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri. Softskill merupakan kemampuan yang
dilakukan secara non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan
wujudnya. Namun, softskill ini dapat dikatakan sebagai keterampilan personal
dan interpersonal.
Softskill
personal adalah kemampuan yang dimanfaatkan untuk keperntingan diri sendiri.
Misalnya, dapat mengendalikan emosi dalam diri, dapat menerima nasehat orang
lain, mampu memanajemen waktu, dan selalu berpikir positif. Itu semua dapat di
kategorikan sebagai softskill personal.
Softskill
interpersonal adalah kemampuan yang dimanfaatkan untuk diri sendiri dan orang
lain. Contohnya, kita mampu berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain,
bekerja sama dengan kelompok lain, dan lain lain.
Softskill adalah
kualitas, ciri kepribadian dan keahlian sosial yang dimiliki setiap orang
dengan tingkatan yang berbeda-beda. Ada orang-orang yang gampang berteman,
misalnya, yang bisa dianggap sebagai soft skill yang berharga dalam dunia
penjualan. Orang lainnya mungkin sangat menghargai waktu atau mampu mengambil
keputusan yang rasional meskipun sedang berada di bawah tekanan. Seseorang juga
mungkin saja mempunyai kemampuan dalam dirinya untuk bekerja dengan rekan kerja
yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, atau dia bisa belajar
bahasa asing secara cepat. Kesemua hal ini bisa dianggap sebagai soft skills
yang berharga.
Tidak seperti
halnya melihat hard skill tertentu seperti kemampuan matematik atau bakat
mekanik, mencari tahu soft skill dari seorang pelamar kerja bisa menjadi
pekerjaan yang benar-benar sulit. Beberapa perusahaan menggunakan uji
penjajakan psikologis khusus untuk mengetahui apakah seorang pelamar memiliki
temperamen atau kepribadian yang tepat untuk sebuah posisi kerja, walaupun
pengujian-pengujian semacam ini tentu saja tidak selalu bisa memprediksikan
bagaimana kinerja pelamar jika nanti dia bekerja dalam kondisi yang
sesungguhnya. Seorang pekerja baru mungkin mempunyai keterampilan dan
pengalaman teknik untuk bekerja dalam tim costumer support, namun dia harus
juga memiliki soft skill seperti kesabaran atau kemampuan bekerja di bawah
kondisi yang menekan sehingga dia bisa efektif dalam melakukan pekerjaannya.
Beberapa perusahaan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka sewaktu wawancara kerja
dilakukan. Jenis pertanyaan itu adalah mengenai pengalaman kerja atau riwayat
hidup pelamar untuk mencari tahu soft skill yang diperlukan. Sebagai contoh,
seorang pelamar untuk sebuah posisi manajerial mungkin akan ditanya mengenai
kejadian di masa lalu dimana pelamar itu sedang berada dalam posisi memimpin.
Pelamar lain mungkin akan diminta untuk mengingat kembali saat-saat ketika ia
harus memecahkan sebuah konflik atau berhadapan dengan seorang rekan kerja atau
pelanggan yang sulit. Cara seorang pelamar menjawab pertanyaan-pertanyaan
semacam itu juga akan mengungkapkan sejumlah soft skill lainnya seperti
misalnya kemampuan untuk merumuskan jawaban secara cepat atau kemampuan untuk melihat
sisi positif dari sebuah situasi negatif.
Banyak para pakar
di bidang peluang kerja sangat menyarankan para pencari kerja untuk
meningkatkan soft skill selain hard skill mereka melalui pendidikan
berkelanjutan atau pelatihan khusus. Banyak perusahaan yang enggan
mempekerjakan pelamar yang terampil secara teknik namun hanya menunjukkan modal
emosional yang sedikit dalam karir mereka atau hanya menunjukkan sedikit
kemampuan untuk bisa bekerja sama dengan rekannya di bawah kondisi yang menekan.
Memiliki keseimbangan yang tepat antara hard skill dan soft skill merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing ketika Anda berkompetisi melawan ratusan pelamar lain dalam pasar kerja yang sempit.
Memiliki keseimbangan yang tepat antara hard skill dan soft skill merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing ketika Anda berkompetisi melawan ratusan pelamar lain dalam pasar kerja yang sempit.
Perbedaan Antara Hardskill dan Softskill
Hardskill
Yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Seperti Insinyur mesin seharusnya menguasai ilmu dan teknik permesinan, Dokter harus mumpuni bidang ilmu kedokteran Pemain sepak bola mempunyai ketrampilan teknik menggiring bola Setiap profesi dituntut mempunyai hardskill yang khusus, tetapi softskills bisa merupakan kemampuan yang harus dimiliki di setiap profesi
Softskill
Softskill yaitu ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTER-PERSONAL SKILL) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILL) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.
INTER-PERSONAL SKILL
Motivation skills
Leadership skills
Negotiation skills
Presentation skills
Communication skill
Relationship building
Public speaking skills
Self-marketing skills
INTRA-PERSONAL SKILL
Time management
Stress management
Change management
Transforming beliefs
Transforming character
Creative thinking processes
Goal setting and life purpose
Accelerated learning technicques
Seperti daftar kemampuan soft skills berikut:
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Berlaku adil
• Kemampuan bekerja sama
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan berkomunikasi
• Toleran
• Hormat terhadap sesama
• Kemampuan mengambil keputusan
• Kemampuan memecahkan masalah, dsb
Contoh Pemain Sepak Bola
-Hard skills (Kemampuan Teknis) :
Berlari
Menendang
Berebut bola
-Soft skills :
Kemampuan bekerjasama
Mengambil inisiatif
Keberanian mengambil keputusan
Gigih
Jadi, setiap orang selain mempunyai hardskill yang kompeten di bidangnya, seseorang juga harus memiliki softskill yang berkenaan dengan sifat dan kepribadiannya.
Keterkaitan Softskill dan Hardskill Terhadap Dunia Kerja dan Kuliah
Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman).
Ada lima kecedasan
emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kesadaran Emosional
, yang meliputi kedewasaan emosi dalam pengambilan keputusan yang win-win
solution.
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
Motiovasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi knowledge atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.Selain itu menurut Spencer & specer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang kerja, yakni Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua pegawai mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja dan Functional competencies, merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi atau pekerjaan tertentu mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis. Sedangkan di lapangan, kompetensi tersebut terbagi atas kebutuhan kemampuan Knowledge: diukur melalui ujian penilaian yang dilaksanakan oleh pihak berwenang, Skill : diukur dengan mengikutsertakan ke dalam pelatihan-pelatihan tertentu dan Attitude: diukur secara lebih subjektif melalui penilaian terhadap perilaku yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. Knowledge (melalui pendidikan), Skill (melalui pelatihan) dan Attitude yg harus dimiliki oleh tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia kerja dengan menggunakan konsep Link and Match.
Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak disumbang oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh), tradisi dan pengaruh lingkungan sekolah (sosial).
Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership, kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand Indonesia misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.
Keterkaitan Antara Softskill dan Hardskill bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti. kalimat di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
Hubungan
Softkill, Hardskill Dengan Sekolah Atau Kuliah
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting. Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis di masa depan.
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negri dan swasta yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah kompetensi seorang lulusan.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam menghadapi persaingan di dunia nyata :
-Komunikasi tertulis
-Bekerja dalam tim
-Teknologi
-Berpikir logis
-Berkomunikasi lisan
-Bekerja mandiri
-Ilmu pengetahuan
-Berpikir analitis
Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa sekolah, kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut ? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling penting percaya pada kata“PROSES”.
SUMBER: http://anggitbaskoro.blogspot.com/2013/05/pemahaman-tentang-softskill.html http://hiddengrazz.blogspot.com/2010/09/pengertian-softskill-penjelasannya.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Contact us
hilman281996@gmail.com
Popular Posts
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Dimulai dari pengertian TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis ...
-
Jelaskan dan gambarkan aliran data siklus pendapatan ! Urutan Aktivitas Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari p...
-
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang...
-
T1_34114995(HILMAN) 1. Dari uraian singkat mengenai definisi yang anda ketahui, kebutuhan informasi apa yang singkat mendasar bagi suatu...
-
Definisi Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti...
-
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daya juang berarti kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yg dilakukan dengan gigih. ...
-
1. TEORI ORGANISASI Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorg...
-
Percabangan Buatalah program dengan bahasa pemrograman java berbasis GUI dengan alogaritma sebagai berikut: Input melalui keyboard : a...
-
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas...
-
PENULISAN JURNAL ILMIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO PALEMBANG HILMAN (34114995) Ma...
0 komentar:
Posting Komentar