HILMAN'S ARENA

Sabtu, 25 April 2015

On 20.38 by Unknown   No comments
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daya juang berarti kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yg dilakukan dengan gigih.

Banyak hal yang berubah dengan kemajuan jaman. Berawal dari kehidupan yang serba sulit menjadi serba mudah. Berawal dari kepenatan menjadi kenyamanan. Berawal dari keterbatasan menjadi ketersediaan yang melimpah. Segalanya dapat diakses dengan cepat dan mudah. Perubahan peradaban ini menjadikan semuanya tampak sangat indah, menyenangkan dan memuaskan. Kita menyaksikan hampir disemua lini, perubahan demi perubahan terjadi.

Tidak terkecuali, berubahnya culture masyarakat yang mempengaruhi kebiasaan dalam pola pikir dan gaya hidupnya. Lebih khusus lagi, perubahan mental, terlihat sangat jelas pada generasi muda yang lahir di jaman digital seperti saat ini. Kehidupan serba ada, serba cepat, serba instan mendorong mereka menjadi pengagum dan penikmat fasilitas, yang berakibat tidak optimalnya fungsi otak dan mental.
Generasi muda menjadi sasaran empuk perkembangan jaman, mereka menjadi obyek tehnologi, bahkan tidak jarang menjadi budak tehnologi. Sehingga tidak mengherankan, bermunculan penyakit-penyakit mental seperti; malas berusaha, mudah putus asa, tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, bangga dengan fasilitas mewah, tidak mampu menyelesaikan masalah, menyerah dengan keadaan dsb.
Akibatnya potensi intelektual yang mereka bawa sejak lahir menjadi mandul, IQ tinggi tidak menjamin mereka untuk dapat struggle dalam kehidupan. Mereka memiliki banyak teman, pandai bersosialisasi, tapi lari dari kenyataan ketika berhadapan dengan masalah. Narkoba, miras, bunuh diri menjadi solusi pilihan.
Untuk itu generasi muda harus meningkatkan imunitasnya sehingga memiliki kekebalan terhadap problem-problem kehidupan yang melingkupinya. Dengan pendidikan ketrampilan problem solving, maka mereka akan menjadi survive ditengah kompleksitas jaman.

Adversity Quotient = Daya Juang
Dalam dunia psikologi kita mengenal istilah IQ, EQ, SQ. Selama beberapa tahun, ketiga kecerdasan ini menjadi primadona yang selalu diperbincangkan, dibahas dalam seminar dan pelatihan. Mengapa demikian, karena ketiga hal ini diyakini sebagai jaminan kunci kesuksesan setiap individu.
Namun, dalam perkembangannya ketiga kecerdasan tersebut dipandang tidak cukup untuk menjadikan individu sukses tanpa memiliki Adversity Quetiont (AQ). AQ adalah kecerdasan yang diperlukan oleh setiap individu untuk mengatasi masalah atau kesulitan agar berhasil dalam kehidupan ini.
Berdasarkan penelitian Stoltz, tidak semua orang yang otaknya encer (IQ diatas rata-rata) memiliki daya juang yang tinggi, demikian pula tidak ada jaminan orang yang friendly mampu menghadapi masalah-masalah yang menghadang. Setiap individu memiliki kemampuan mengatasi masalah yang berbeda-beda. Perumpamaannya seperti orang yang mendaki gunung. Stoltz membedakannya menjadi 3 tipe :
1. Tipe Qiutters (mereka yang berhenti dan menyerah)

Adalah orang yang bila sedang mendaki gunung, akan memilih berada ditempat yang paling bawah. Kemampuan mendakinya hanya cukup sampai di kaki gunung.
Orang tipe ini biasamya berusaha menjauh dari permasalahan, rasa takut dan kuatir lebih kuat dari rasa keinginan bertindak (action). Saat melihat atau menghadapi kesulitan, ia akan memilih mundur, dan tidak berani menghadapi permasalahan.

2. Tipe Campers (mereka yang berkemah)
Adalah orang yang belum mencapai puncak gunung tapi sudah merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya saat ini. Ia tak mau mendaki lebih tinggi karena risiko yang terlalu besar. Pendaki tipe ini pada umumnya lebih menyiapkan diri untuk jalan aman kembali turun dari pada memikirkan bagaimana strategi naik ke puncang gunung.
Biasanya cepat puas atau selalu merasa cukup berada di posisi tengah. Cenderung mengabaikan kemungkinan, peluang atau kesempatan baru yang bisa didapat, bila melangkah lebih tinggi dan lebih jauh.

3. Tipe Climbers ( mereka pendaki gunung sejati)
Adalah anak yang mempunyai tujuan, punya impian, punya target atau sasaran, atau paling tidak sudah punya sesuatu yang ingin diwujudkan. Dan, untuk merealisasikan ide itu, mereka memiliki kemauan dan mampu mengusahakannya dengan ulet, tekun dan gigih.
Pendaki tipe ini memiliki rasa ingin tahu atau rasa “Penasaran” yang besar. “Wah, pasti
seru nih!” demikian kira-kira mindset dalam benak mereka. Mereka memiliki rasa percaya diri yang besar, keberanian menghadapi sesuatu yang baru serta disiplin yang tinggi. “Aku harus selesaikan apa yang telah aku mulai” demikian tekad dalam diri mereka.
Dari ketiga tipe maka tipe climbers inilah yang tergolong memiliki AQ yang baik.
Tingkatkan Daya Juang
Kecerdasan mengatasi masalah bukan sesuatu yang diperoleh dengan instan. Bukan juga bawaan sejak lahir melainkan sesuatu yang dapat dilatih, dibentuk atau diciptakan. Untuk menumbuhkannya diperlukan suatu proses yang tidak singkat, dengan melalui pengajaran dan latihan yang melibatkan segenap potensi yang kita miliki. Dengan optimalisasi potensi belajarnya (otak dan alat indra) serta stimulasi yang tepat terhadap gaya belajarnya (Visual, Auditori, Kinestetik) , anak akan memiliki pengalaman-pengalaman yang berharga dalam hidupnya. Banyaknya pengalaman itulah yang akan menjadikan anak memiliki ketangguhan dalam mengatasi masalah.

Beberapa cara yang dapat dipakai untuk menumbuhkan daya juang :
Dongeng
Mendongeng adalah metode yang luar biasa dampaknya, karena isi dongeng akan tersimpan dengan baik dalam otak anak, apalagi ketika disampaikan dengan semangat dan ekspresif. Dalam dongeng tersimpan pesan akhlak, nilai-nilai moral dan pesan mental pada setiap tokohnya.
Bermain lompat tali
Umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Selain melatih kelenturan fisik, juga melatih diri untuk tetap TENANG saat menghapi tekanan. Karena biasanya pihak yang mendapat giliran memutar karet akan mempercepat putarannya, jika pihak pelompat karet bisa terus mengatasi tingkat tantangan yang diberikan. Misal: batas dengkul, batas paha, batas pinggang, batas pundak, batas kepala dan batas kepala plus satu jengkal tangan atau disebut batas “MERDEKA!!!”
Permainan Kelereng
Dengan beberapa kombinasi tantangan atau tingkat kesulitan tertentu, membuat anak-anak harus meningkatkan kemampuannya, kalau tidak akan kalah. Nah, saat kalahpun ini adalah latihan yang baik untuk anak-anak dalam mengatasi rasa kalah. Memilih menyerah atau malahan makin giat berlatih?
Olah Raga
Adalah pilihan terbaik untuk melatih ketangguhan anak-anak, karena ada saat-saat mereka harus melawan rasa sakit dan ini sangat penting serta menjadi kekuatan mereka di masa depan, sehingga mereka akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap rasa sakit yang mungkin saja semakin meningkat dengan tantangan yang lebih berat.

Cara meningkatkan daya juang :
  • Memiliki citra diri positif
Dampak langsung dari citra diri positif adalah semangat juang yang tinggi. Orang yang memiliki citra diri positif, percaya bahwa dirinya jauh lebih berharga daripada masalah, ataupun penyakit yang sedang dihadapinya. Ia juga bisa melihat bahwa hidupnya jauh lebih indah dari segala krisis dan kegagalan jangka pendek yang harus dilewatinya. Segala upaya dijalaninya dengan tekun untuk mengalahkan masalah yang sedang terjadi dan meraih kembali kesuksesan yang sempat. Inilah daya juang yang lebih tinggi yang muncul dari orang dengan citra diri positif.
  • Mengingat orang orang yang anda cintai
Mengingat orang-orang yang kita cintai juga merupakan salah satu cara meningkatkan daya juang, karena cinta akan menumbuhkan daya juang dan motivasi.
  • Mampu memotivasi diri
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif dan signifikan antara daya juang dengan motivasi berprestasi. Hal ini berarti semakin tinggi daya juang siswa, maka akan semakin tinggi juga motivasi berprestasinya. Sebaliknya, semakin rendah daya juang siswa, maka akan semakin rendah juga motivasi berprestasinya.

Esensi daya juang
Bagi perusahaan, daya juang harus terus digelorakan bagi segenap personil perusahaan terutama untuk maksud sebagai berikut:
1. Kewaspadaan
Kompetitor bisa tiba-tiba muncul dan hilang dalam waktu singkat. Lingkungan bisnis juga bisa berubah cepat seperti datangnya kilat. Perusahaan dan personelnya perlu terus membangun kewaspadaan dengan terus menggelorakan daya juang pada situasi darurat.
2. Memotivasi
Memompa daya juang dengan menyiapkan diri menghadapi situasi darurat akan memotivasi personel perusahaan untuk berbuat yang terbaik agar perusahaannya tidak sampai menghadapi situasi darurat. Sekaligus juga memberi dorongan daya juang karena akan timbul kesadaran mensyukuri situasi ‘normal’ yang sedang dialami.
3. Kebersamaan
Berlatih menghadapi keadaan ‘darurat perang’ juga akan memacu daya juang melalui pengembangan perasaan ‘senasib sepenanggungan’. Kalau perusahaan lagi ‘enak’, sikap individualistis biasanya mengemuka. Semua orang ingin tampil sebagai ‘pahlawan’. Pada situasi seperti itu, membangun daya juang melalui kebersamaan menjadi kebutuhan mutlak. Perusahaan harus hidup karena individu yang hebat dan tim kerja yang kompak.
4. Panjang umur
Lahir, tumbuh, dewasa, dan mati merupakan siklus hidup yang juga berlaku untuk perusahaan. Namun, perusahaan bisa cepat ‘koit’ dan sampai ke tahap akhir siklus hidupnya kalau tidak ada daya juang personelnya. Bagi perusahaan baru atau kecil, daya juang malah menjadi modal paling penting. Membangun daya juang dan berlatih menghadapi keadaan darurat akan membuat perusahaan tahan lebih lama dan berumur panjang.
5. Penyubur ide
Meningkatkan daya juang juga akan memberi inspirasi bagi perusahaan dan personelnya tentang bagaimana bertahan hidup agar tidak cepat mati dan akan memberi inspirasi pada tumbuhnya ide-ide bisnis baru.
6. Siap susah
Terkadang roda kehidupan lagi ‘di atas’ dan terkadang ‘di bawah’. Segenap personel perusahaan perlu menyiapkan diri kalau perusahaan lagi susah. Dengan terus menyiapkan diri kalau ‘susah’ datang, maka semua pihak di perusahaan secara bersama-sama akan menghindarkan diri dari hidup susah dan mudah-mudahan perusahaan tidak pernah hidup susah. Seandainya pun ‘susah’ datang tidak akan menimbulkan kesusahan berkepanjangan.
Daya juang juga berlaku bagi pihak yang diserang dan lagi bertahan. Bisa jadi yang diserang adalah market leader, tetapi bisa juga market chalener atau bahkan pemain baru yang sedang coba-coba masuk pasar.
Daya juang juga berlaku bagi pihak yang menyerang. Dalam kompetisi bisnis zaman sekarang, perusahaan harus punya semangat yang tinggi untuk menang. Peluang pasar terbuka lebar, sedangkan kompetitor juga makin banyak dan berkualitas. Tanpa daya juang tinggi, perusahaan akan gamang dan tidak punya pushing power. Perusahaan harus punya keberanian, semangat, dan tekad untuk terus maju dan berkembang.
Tidak ada gunanya peta segmentasi pasar yang sampai njelimet menemukan niche market kalau tidak ada daya juang untuk merebut dan menggempur kompetitor sekaligus merebut pasar. Percuma saja membuat produk hebat dengan beragam manfaat kalau tidak di-jegurin dan dibawa bertempur.
Ada pemasar yang terkadang lupa dan mengatakan bahwa produknya ‘payah’ dan kalah bertempur. Sesungguhnya yang bertempur bukan produk karena hanya sebagai alat. Pertempuran pemasaran bukan pertempuran antarproduk, tetapi pertempuran antarpemasar itu sendiri. Jadi, kalau sampai kalah, sesungguhnya yang kalah bukan produknya, tetapi pemasar itu sendiri.
Maka itu, pemasar harus berani bertempur dengan membawa produknya. Jangan sampai produknya diminta bertempur sendirian dan hanya di-gerojok dana promosi berlimpah. Bukan itu esensi perang pemasaran.
Esensi kompetisi bisnis adalah daya juang dari pemasar dan segenap personel lain di perusahaan untuk berani menyerang dan bertahan. Berhasil atau tidaknya perusahaan memasarkan dan memenangkan kompetisi bisnis sangat tergantung pada daya juang personelnya.

 Sumber: 
http://www.anandyah.com/2012/04/tidak-sekedar-motivasi-butuh-daya-juang/
https://annissarizga.wordpress.com/2014/10/02/kepercayaan-diri-kemandirian-dan-daya-juang-dalam-belajar/
http://bisnisukm.com/daya-juang.html
On 20.25 by Unknown   No comments
Pengertian Kreativitas Menurut para Ahli

Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, dalam bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan semuanya relatif berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Sebenarnya, ada banyak pengertian kreativitas, misalnya ada yang mengartikan kreativitas sebagai upaya melakukan aktivitas baru dan mengagumkan. Di lain pihak, ada yang menganggap bahwa kreativitas adalah menciptakan inovasi baru yang mencengangkan.
Berikut ini kami sajikan beberapa pengertian kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli:
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Widayatun: Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang.
  • Pengertian Kreativitas Menurut  James R. Evans: Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Santrock: Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi yang unik.
  • Pengertian Kreativitas Menurut Semiawan: Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.
  • Pengertian Kreativitas Menurut  Munandar: Kreativitas adalah kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif. 
Berikut adalah sembilan cara untuk mendapatkan kreativitas anda mengalir.
1. Ambil istirahat.
Tapi bukan sembarang istirahat: Istirahat yang mempengaruhi kreativitas meliputi kegiatan yang memerlukan cukup gerak – namun justru tidak terlalu mengasyikkan seperti berjalan-jalan atau berkebun, kata Schooler.
2. Tidur sebentar.
Tidak ada yang dapat mencegah krisis di siang hari dengan ucapan “Saya bosaaan”, dan hal yang sama juga bisa menimpa anda. “Orang-orang lebih produktif dan kreatif setelah tidur siang,” kata Schooler. Tidur sebentar dapat membantu anda menyelesaikan masalah dimana anda tidak bisa melakukannya ketika terjaga. Mengapa? Karena pikiran anda bisa berjalan liar ketika anda bermimpi. Namun tentu saja bagi anda yang bekerja di kantor, harus memiliki trik-trik khusus agar anda dapat melakukan aktivitas ini.
3. Meditasi
Jika anda tidak punya waktu untuk meditasi, ambil beberapa menit untuk menenangkan pikiran anda. Menurut sebuah penelitian terbaru di Frontiers in Psychology, meditasi mendorong pemikiran yang kreatif. “Beristirahat dan duduk diam, idealnya dengan punggung tidak menyentuh kursi Anda, berfokus pada napas anda,” kata Schooler.
4. Buat sedikit kebisingan
Diam justru dapat “memekakkan” telinga. Menurut penelitian terbaru, dikatakan bahwa bekerja di lingkungan yang cukup bising membantu orang menjadi lebih produktif dan kreatif. Tingkat kebisingan yang optimal cocok dengan sebuah kedai kopi, tetapi jika anda tidak bisa bekerja di dalam Starbucks, pergilah ke kantin kantor anda atau sekedar membuka pintu ruang kerja anda. Kuncinya adalah membiarkan otak anda mendapat masukan dari ketidakpastian yang ada di sekitar anda.
5. Go green
Melihat benda-benda hijau akan meningkatkan pikiran yang kreatif, begitu kata sebuah penelitian di Jerman baru-baru ini. Otak kita mengasosiasikan warna dengan alam dan pertumbuhan, yang memacu inovasi. Yang diperlukan hanyalah dua detik untuk melihat sesuatu yang hijau, jadi lanjutkanlah menatap tanaman.
6. Maksimalkan berkendara anda
Siapa tahu ada jalan lain untuk bolak-balik menuju pekerjaan anda atau toko serba ada langganan anda. Merubah rute berkendara anda menuju suatu lokasi akan membantu meningkatkan kreativitas anda, terutama jika anda terbiasa mengambil jalan besar yang cenderung membosankan, kata Schooler.
7. Log out
Bermain facebook atau game komputer tidak akan membuat otak menjadi lebih kreatif. “Banyak situs hiburan mungkin akan cukup menarik,” kata Schooler. Di banding melakukan hal tersebut, sebaliknya lakukanlah doodling (menggambar sambil melamun atau sambil bercakap-cakap atau sambil memikirkan sesuatu).
8. Bermimpi kecil
Tutup mata anda dan bayangkan masa depan anda. Apa yang anda lihat? Nah, akan lebih kreatif jika anda terus seperti ini. “Ketika orang membayangkan diri mereka jauh di masa depan, hal itu menyebabkan pikiran untuk beralih ke cara berpikir global yang bisa sangat berguna,” kata Schooler. Tapi membayangkan apa yang akan anda makan untuk makan siang anda besok tidak masuk hitungan. Mimpikan masa depan yang sangat jauh – seperti lima tahun atau lebih – untuk hasil terbaik.
9. Selamat minum
Waktu bersenang-senang dapat membawa anda melakukan brainstorming terbaik. Sebuah studi terbaru dari University of Illinois di Chicago menemukan bahwa orang-orang yang mabuk (bukan dalam arti mabuk berjalan sempoyongan dan jatuh), lebih mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan kata. Ternyata jumlah sedang dari alkohol dapat membantu mengendurkan fokus anda, sehingga lebih mudah untuk berpikir kreatif. Namun cara ini belum tentu cocok dalam budaya kita, mengingat adanya larangan untuk mengkonsumsi alkohol.

6 CARA MENGASAH KREATIVITAS


1. Jangan Terlalu Cepat Membuat Asumsi => Terlalu cepat mengambil asumsi adalah contoh dari sikap malas berpikir. Kenapa disebut malas? Karena sering kali kita tidak mau menunggu untuk mendapatkan semua informasi yang kita perlukan untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.

2. Lihat Hal Dari Sudut Pandang Orang Lain => Pikiran yang benar - benar terbuka bersedia menerima bahwa, tidak hanya mengandalkan sudut pandang sendiri tetapi bahwa sudut pandang orang lain mungkin lebih valid. Anda boleh hebat, tapi orang lain bisa mendapatkan informasi yang belum pernah anda dapatkan.

3. Menghindari Berpikir Yo - Yo => Beberapa orang cendrung memiliki kecendrungan untuk berayun dari suasana hati yang sangat positif satu menit untuk satu yang sangat negatif berikutnya, semuanya karena apa yang mereka lihat di depan mereka. Ini seperti yo - yo : satu menit turun, berikutnya naik atau dikenal juga orang yang tergantung mood.

4. Menghilangkan Kebiasaan Malas Berpikir => Kebiasaan malas berpikir bisa menjadi batu sandungan besar untuk berpikir jernih. Malas berpikir bisa mendapatkan kesimpulan yang salah, informasi yang tidak lengkap, dan tidak mendapatkan apa yang seharusnya anda dapatkan. Sementara anda akan bertindak sesuai dengan kesimpulan yang anda dapatkan. Anda tidak akan pernah mendapatkan ide - ide kreatif jika malas berpikir.

5. Think Like A Child => Penelitian menunjukan bahwa jumlah sinapsis atau koneksi di otak pada anak dua kali lebih besar dari pada orang dewasa rata - rata. Inilah alasannya anak - anak tidak memiliki batasan pandangan terhadap dunia. Cara berpikir anak - anak yang bisa di tiru adalah keinginan mencoba dan mengetahui hal yang lebih tinggi.

6. Pikirkan Untuk Diri Anda => Jangan terbawa opini publik dengan mudah. Sepertinya benar karena sudah menjadi opini umum, tetapi pernahkah kita berpikir untuk berbeda? Intinya berusahalah berpikir untuk diri sendiri jangan hanya mengikuti opini orang lain.


Sumber :
http://www.akuinginsukses.com/9-cara-untuk-lebih-kreatif/
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kreativitas-menurut-para-ahli.html#_
http://payux.heck.in/6-cara-mengasah-kreativitas.xhtml

Kamis, 02 April 2015

On 23.16 by Unknown   No comments


1.   TEORI ORGANISASI

            Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Beberapa definisi tentang Organisasi:

            Menurut ERNEST DALE:
            Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

            Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

            Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”


2.  STRUKTUR ORGANISASI
Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal.
Sedangkan organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama.
Dalam konteks desain organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur organisasi.
Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketiak akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi :

1.                  Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri
2.                  Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama
3.                  Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
4.                  Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif
5.                  Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
6.                  Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
7.                  Rentang kendali adalah

B. DESAIN ORGANISASI YANG UMUM

1. Struktur Sederhana (simple structure)
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
Struktur sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah sama.
Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi akan menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak. Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi.


2. Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien. Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat mereka.
Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut.

3. Struktur Matrik

Struktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll.
Kekuatan departementalisasi fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis , yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi.
Sedangkan kelemahannya adalah sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran.
Karakteristik struktur matrik ia mematahkan konsep kesatuan komando. Karyawan yang berada dalam struktur matrik memiliki dua atasan (misal manajer produksi dan manajer fungsional).
Kelemahan utama dari struktur matrik adalah sering menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik.
C. MODEL-MODEL STRUKTUR
1. Model Mekanistik
1.                  Mechanistic. Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
2.                  Mostly Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut
2. Model Organik
1.                  Organic. Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2.                  Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
D. FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI
1.                  Strategi. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
2.                  Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
3.                  Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
4.                  Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.

3.    ANALISA PERBEDAAN DAN HUBUNGAN ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
1.Organisasi Formal
Organisasi formal memiliki struktur organisasi jaringan yang terstruktur padu dan berkompeten terhadap posisinya, dan memiliki peranan tersendiri dalam suatu organisasi tersebut dimana ia harus bertanggung jawab atau bersifat mengharuskan terhadap peranannya.
Contoh organisasi formal :
Organisasi Kementrian Kesehatan RI


2.Organisasi Informal
Adalah suatu organisasi yang juga memiliki struktur juga namun bersifat lebih tidak representetif atau tidak terlalu membebani karena tidak semua pengurus di organisasi ini hanya bekerja pada organisasi ini saja, sebagian dari mereka bahkan memiliki pekerjaan lain yang mempunyai prioritas lebih. Organisasi informal memiliki ruang lingkup yang relative lebih kecil dibanding organisasi formal
Contoh organisasi informal :
Organisasi Majelis Taklim Al-Muqorrobin