Senin, 04 Januari 2016
On 18.16 by Unknown No comments
PENULISAN JURNAL ILMIAH
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO PALEMBANG
HILMAN
(34114995)
Manajemen
Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas
Gunadarma
E-mail
: (hil28man@gmail.com)
ABSTRAK
Didalam sebuah perusahaan General
Contractor, pembangunan proyek adalah suatu bagian dari proses bisnis
yang terkadang memiki kendala dalam penyediaan data dan pengawasan prosesnya.
Pembuatan jurnal ini bertujuan untuk membuat Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Dekstop menggunakan SQL Server 2008 sebagai database pada PT. Anugrah
Pertiwi Kontrindo Palembang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini
adalah metode RUP (Rational Unified Process) dengan melakukan fase Inception
(permulaan), fase Elaboration (perluasan/perencanaan), fase Construction, dan
fase Transition. Dengan adanya sebuah sistem informasi manajemen, maka
diharapkan dapat meningkatkan kualitas data dalam pembangunan proyek yang
nantinya akan disimpan dan dijadikan sebagai laporan.
PENDAHULUAN
Pada
era globalisasi ini peranan komputer pada saat ini dapat mendukung kinerja
suatu perusahaan. Dengan adanya komputer suatu perusahaan dapat mempermudah dan
mempercepat suatu pekerjaan. Perusahaan dapat mengembangkan dan membangun suatu
aplikasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan proses operasionalnya.
Suatu aplikasi juga dapat membantu mengurangi kesalahan dalam melakukan
pencatatan data dan dapat tersimpan dengan aman serta mempercepat dalam proses
melakukan pencarian data dan membuat laporan, resiko untuk data hilang atau
rusak dapat berkurang dan diatasi.
PT. Anugrah
Pertiwi Kontrindo merupakan salah satu perusahaan General Contractor and
Supplier yang khususnya bergerak dibidang jasa konstruksi dan sub bidang
bangunan bertingkat. Dalam menjalankan aktifitas perusahaan agar berjalan
dengan lancar tentunya harus didukung dengan sistem yang mampu mendukung
operasional di perusahaan. Oleh karena itu dengan adanya sistem yang akan di
bangun ini, dapat mempermudah manajer dalam mengevaluasi informasi mengenai
biaya upah pegawai, biaya bahan baku, dan anggaran biaya masuk dan keluar serta
membantu dalam pengambilan keputusannya.
Permasalahan yang
terjadi di PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo yaitu seperti sulitnya menghitung
biaya upah pekerja, biaya bahan baku, biaya anggaran masuk dan biaya keluar
dalam membangun satu proyek pembangunan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka
penulis tertarik untuk menyusun laporan jurnal dengan judul SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROYEK PADA PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO.
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Manajemen
Menurut James
O’Brien (2005,h.443)
Jenis awal dari sistem informasi yang
dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajerial. SIM menghasilkan
produk informasi yang mendukung banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian
dari para manajer dan praktisi bisnis.
Menurut Raymond Mcleod. JR.
(2008,hal.17) Manajer pada puncak hirarki organisasi, seprti direktur dan para
wakil direktur sering disebut berada pada tingkat perencanaan strategis.
Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur, produk, dan kepala
divisi.tingakt dini dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Manajer tingkat
bawah mencakup kepala departemen, penyelia, dan pemimipin proyek, yang bertanggung
jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer
ditingkat yang lebih tinggi. Tingkat terendah ini disebut tingkat pengendalian
operasional
2.2 Metode RUP
Metodologi
yang digunakan penulis dalam menyusun jurnal ini adalah
metodologi
Rational Unified Process (RUP).
Menurut
Rosa A.S (2011, hal105) ”Rational
Unified Process (RUP) adalah pendekatan
pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang ulang (Iterative ), fokus
pada arsitektur , lebih diarahkan
berdasarkan penggunaan kasus.” Proses
Pengulangan/iterative
pada RUP dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1 :
Metodologi RUP
Ada 4 fase yang akan digunakan adalah
sebagi berikut :
1. Inception
(tahap analisis)
Pada tahap ini
pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisis kebutuhan user,
dan melakukan perancangan awal perangkat lunak (perancangan arsitektural dan
use case).
2. Elaboration (Tahap Desain)
Tahap ini lebih di
fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga mendeteksi apakah
arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak
3.
Construction
Pengimplementasian
rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada tahap ini
4.
Transition (Tahap Deployment)
Pada tahap ini penulis
akan menyerahkan perangkat lunak kepada pemakai, melakukan pengujian serta
pelatihan. Pada tahap ini penguji tidak melakukan pemeliharaan perangkat lunak,
setelah digunakan oleh pemakai pemeliharaan perangkat lunak sepenuhnya
diserahkan kepada pemakai.
2.3 Visual Basic 2008
Visual Basic 2008
merupakan program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft
Windows secara cepat dan mudah Visual
basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi
kompleks atau rumit baik untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang
lebih besar. Visual basic berorientasi pada Object Oriented Programming (OOP)
dan dikembangkan dengan basis visual yang berarti menggunakan sarana grafis
untuk mengembangkannya. Visual Basic juga bersifat modular programming karena
kode-kode program letaknya tersebar di dalam modul-modul (objek-objek) yang
terpisah-pisah. (Andi Sunyoto, 2007, h.1).
2.4
SQL Server 2008
SQL server 2008 sebuah
terobosan baru dari Microsoft dalam bidang database. SQL Server adalah sebuah
DBMS (Database Management System) yang di buat oleh Microsoft untuk ikut
berkecimpung dalam persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahulunya
seperti IBM dan Orale. SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang
hardware sedemikian pesat. Oleh karna itu sudah dapat ipastikan bahwa SQL
Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan
data (Wahana Komputer, 2010, hal 2).
3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 ANALISIS SISTEM
YANG BERJALAN
Langkah pertama yang perlu dilakukan
dalam proses untuk memecahkan sebuah masalah (problem-solving process) adalah
dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengindentifikasi dan
menganalisanya. Setelah itu menentukan ketidakleluasaan (constraint) dari
permasalahan tersebut.Untuk membantu mengidentifikasi, menganalisa dan
memecahkan masalah maka digunakanlah kerangka PIECES.Berikut ini diuraikan
rincian permasalahan yang sedang dihadapi pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo,
yaitu:
P :Performance(Kinerja)
Waktu
dalam pencatatan RAB berupa data bahan baku, data pekerja, data mandor, upah
pekerja, dan upah mandor secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih
antara 2-7 hari.
2.
Waktu pencarian data RAB
berupa data bahan baku, data pekerja, data mandor, upah pekerja, dan upah
mandor secara keseluruhan membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.
3.
Waktu respon terhadap
informasi untuk mengetahui biaya pengerjaan proyek berdasarkan data RAB
membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit.
I :Information
(Informasi)
1.
Kesalahan dalam
pencatatan data baik data bahan baku, data pekerja, data mandor, dan data
proyek yang membuat informasi yang disampaikan tidak akurat.
2.
Kesalahan dalam
perhitungan biaya upah pekerja, upah mandor, biaya bahan baku, dan biaya
keseluruhan proyek yang membuat informasi yang disampaikan tidak akurat.
3.
Ketidak akuratan dalam
pemberian informasi biaya pengerjaan proyek berdasarkan data RAB.
E : Economics (Ekonomi,
mengendalikan biaya atau meningkatkan keuntungan)
Membutuhkan
biaya operasional yang cukup tinggi dalam pembuatan laporan bahan baku, laporan
data pekerja, laporan data mandor, laporan upah pekerja, laporan upah mandor,
laporan biaya bahan baku, laporan keseluruhan proyek dan laporan perkembangan
proyek.
C
: Control (control atau keamanan)
Terdapat
banyak arsip yang memenuhi banyak tempat dan sangat rawan hilang.
E : Efficiency (Efisiensi Waktu,
Orang dan Proses)
Keterlambatan dalam
pembuatan laporan bahan baku, laporan data pekerja, laporan data mandor,
laporan upah pekerja, laporan upah mandor, laporan biaya bahan baku, laporan
keseluruhan proyek dan laporan perkembangan proyek oleh staf teknik .
S :
Service (Layanan)
Sistem
lama menghasilkan laporan bahan baku, laporan data pekerja, laporan data
mandor, laporan upah pekerja, laporan upah mandor, laporan biaya bahan baku,
laporan keseluruhan proyek dan laporan perkembangan proyek yang tidak akurat
kepada manajer.
2.6
Analisis Kebutuhan
Tahap
analisis kebutuhan bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan dari sistem yang
dikembangkan. Dalam menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan permodelan use case.
.
Gambar
2 : Diagram Model Use Case
3.3
Analisis Kelayakan
Selanjutnya perlu
dilengkapi matriks sistem kandidat di atas dengan sebuah analisis dan peringkat
sistem kandidat. Ini dinamakan matriks analisis kelayakan. Ada lima kriteria kelayakan
yang digunakan yaitu kelayakan operasional berhubungan dengan people-oriented,
kelayakan teknis berhubungan dengan computer-oriented, kelayakan ekonomis
berhubungan dengan biaya dan keuntungan sistem informasi, dan kelayakan jadwal
berhubungan dengan keakuratan waktu yang dialokasikan pada sebuah proyek.
Matriks analisis kelayakan dari sistem informasi Manajemen berbasis dekstop
pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo ditunjukan pada tabel 3.5. Langkah terakhir
untuk mendapatkan saran yang diusulkan, maka penulis harus membandingkan
kandidat 1 dengan kandidat 2.
4 RANCANGAN SISTEM
4.1 Class Diagram
Class
Diagram Sistem Informasi Manajemen Proyek
Pada PT. Anugrah Pertiwi Kontrindo memiliki tujuh tabel, Gambar Class Diagram
dapat dilihat pada Gambar 3
Gambar 2 : Class
Diagram
4.2 Relasi Antar Tabel
Gambar
4 Relasi Antar Tabel
4.3 Rancangan Antarmuka
Pada rancangan
antarmuka, pengguna akan dihadapkan pada form login terlebih dahulu
sebelum dapat menggunakan system
Gambar
5 Form Login
Setelah melakukan login, pengguna akan
diberikan hak akses sesuai dengan jabatannya masing – masing pada form
menu seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar
6 Form Menu
Setelah masuk ke menu, pengguna akan
mengisi data tender proyek sebagai tanda bahwa mereka akan menjadi tender
perusahaan kami. Seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar
7 Form Tender Proyek
Setelah mengisi
data tender dan semuanya lengkap maka akan masuklah ke form data proyek.
Berikut adalah tampilannya.
Gambar 8 Form Data Proyek
5. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil
penelitian dan analisis yang dilakukan penulis pada PT. Anugrah Pertiwi
Kontrindo selama ini, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Dengan
adanya aplikasi Sistem Informasi Manajemen Proyek Pada PT. Anugrah Pertiwi
Kontrindo, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam
menentukan biaya yang akan dikeluarkan dan banyaknya bahan baku yang diperlukan
untuk pembangunan proyek.
2. Dengan
adanya analisis yang terdapat pada sistem, perusahaan lebih mudah dalam melakukan
pengawasan terhadap bahan baku yang dipakai dan mendapatkan informasi
pembangunan proyek sesuai kebutuhan perusahaan.
3. Dengan
adanya sistem ini perusahaan dapat melakukan pengawasan perkembangan proyek di
lapangan dan menghasilkan laporan yang lebih akurat dan tepat waktu.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari
pembahasan ini penulis mencoba memberikan saran-saran sebagai berikut :
·
Memberikan pelatihan
kepada karyawan-karyawan untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan sistem
tersebut
·
Mengadakan pengembangan
lebih lanjut terhadap aplikasi apabila terjadi peningkatan.
·
Melakukan backup data
secara berkala untuk meminimalisasikan kemungkinan hilangnya data-data dari
kejadian-kejadian yang tidak diharapkan.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Hadi, Rahardian 2004, Membuat
Laporan dengan Crystal Report
8.5
dan Visual Basic 6.0,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta
[2]
Jogiyanto 2005, Analisis
dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta
[3]
Kadir,Abdul 2003, Pengenalan
Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta
[4]
Komputer, Wahana 2010, SQL
Server 2008 Express, Andi Offset,Yogyakarta
[5]
Komputer, Wahana 2008, Cepat
Menguasai VB Net 2008 Express, Andi Offset, Yogyakarta
[6]
Laudon C. Kenneth 2005, Sistem
Informasi Manajemen, Andi, Yogyakarta
[7]
O’Brien James 2005,
Pengantar Sistem Informasi, Salemba Empat, Jakarta
[8]
Rosa A.S, & M.
Shalahuddin 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur
dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung
[9]
Whitten, Jefrey 2006, Metode
Desain dan Analisis Sistem : Edisi 6, Andi Offset, Yogyakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Contact us
hilman281996@gmail.com
Popular Posts
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Dimulai dari pengertian TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis ...
-
Jelaskan dan gambarkan aliran data siklus pendapatan ! Urutan Aktivitas Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari p...
-
Soft skill adalah suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri setiap manusia. Soft skill adalah kemampuan yang...
-
T1_34114995(HILMAN) 1. Dari uraian singkat mengenai definisi yang anda ketahui, kebutuhan informasi apa yang singkat mendasar bagi suatu...
-
Definisi Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1). Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti...
-
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daya juang berarti kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yg dilakukan dengan gigih. ...
-
1. TEORI ORGANISASI Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorg...
-
Percabangan Buatalah program dengan bahasa pemrograman java berbasis GUI dengan alogaritma sebagai berikut: Input melalui keyboard : a...
-
Dalam KBBI, kreatif didefenisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru. Pada intinya pengertian kreativitas...
-
PENULISAN JURNAL ILMIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA PT. ANUGRAH PERTIWI KONTRINDO PALEMBANG HILMAN (34114995) Ma...
0 komentar:
Posting Komentar